Skip to main content

pekerjaan tanah untuk bangunan secara umum

A.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, material/bahan, mobilisasi dan demobilisasi
alat-alat berat seperti Dozer, Back Hoe, Dump Truck, dan Escavator yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan semua "pekerjaan tanah", seperti tertera pada gambar rencana dan
spesifikasi ini.

Juga termasuk semua pembersihan dan penebasan/pembabatan, galian dan urugan untuk
bangunan seperti yang ditentukan “Pengawas”.

Pekerjaan perbaikan atau penggantian tanah jelek/sampah/humus, dan menambah bahan.

Pekerjaan Cut & Fill, menggali dan mengurug dan memadatkan tanah.

Pembersihan, penebasan / pembabatan dan persiapan daerah yang akan dikerjakan.

1. Sebelum memulai pekerjaan, “Kontraktor” diwajibkan melakukan pengukuran ulang
untuk mencocokkan areal proyek dengan apa yang tertera pada gambar rencana. Survey
harus mencakup jarak horisontal dan perbedaan tinggi antara tiap titik acuan utama, juga
keberadaan bangunan/konstruksi/benda lain yang berada dalam area proyek.

2. Pada umumnya, tempat-tempat untuk bangunan dibersihkan. Penebasan/pembabatan
harus dilaksanakan terhadap semua belukar, sampah yang tertanam dan material lain
yang tidak diinginkan berada dalam daerah yang akan dikerjakan, harus dihilangkan,
ditimbun kemudian dibakar atau dibuang dengan cara-cara yang disetujui oleh
“Pengawas”.

Semua sisa-sisa tanaman seperti akar-akar, rumput-rumput dan sebagainya, harus
dihilangkan sampai kedalaman 0,500 m di bawah tanah dasar/permukaan.

3. Semua daerah urugan, harus dipadatkan secara berlapis dengan ketinggian tiap lapisan
maksimal 30 cm sebelum dipadatkan, baik urugan yang telah ada maupun terhadap
urugan yang baru. Tanah urugan harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan atau bahan-bahan
yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudian hari.

4. Semua material, sampah, puing, akar-akaran dan rumput harus dibuang keluar lokasi/site
dan menjadi tanggung jawab “Kontraktor”.

5. Pembuatan dan pemasangan papan dasar pelaksanaan (bouwplank) termasuk pekerjaan
“Kontraktor” dan harus dibuat dari kayu jenis Meranti atau setara setebal 3 cm dengan
tiang dari kaso 5/7 atau dolken berdiameter 8-10 cm dengan jarak 2 meter satu sama
lain. Pemasangan harus kuat dan permukaan atasnya rata dan sipat datar (waterpas).

6. Pada papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dibuat tanda-tanda yang menyatakan
as-as dan atau level/peil-peil dengan warna yang jelas dan tidak mudah hilang jika          
terkena air/hujan.

7. “Kontraktor” harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli
ukur yang berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu siap untuk mengadakan
pengukuran ulang.

8.  Semua pekerjaan pengukuran, dari mulainya pekerjaan persiapan sampai dengan          
 selesainya   pekerjaan termasuk harus disediakan dan menjadi tanggungan “Kontraktor”.

9. “Kontraktor” harus membuat 3 buah titik Bench Mark sebagai titik referensi yang diambil
dari titik BM awal (yang ditentukan oleh Perencana). Titik tersebut harus terlindung dan
tidak mudah rusak akibat pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Titik-titik tersebut harus
dilengkapi koordinat sumbu/axis X dan Y serta elevasi Z, dibuat dari beton K 225 dimensi
20 cm x 20 cm.


Comments

Popular posts from this blog

Job Description Bar Bending Schedule

  Bar Bending Scedule (BBS) merupakan penanggung jawab dalam membuat, mengatur, melaksanakan dan mengontrol kegiatan oprasional Bar Bending Scedule. Adapun uraian tugas dan tanggung jawab adalah sebagai berikut : a.          Membuat perencanaan kegiatan operasional BBS -        Mempelajari gambar pelaksanaan penulangan beton (constr. drawing) -        Merencanakan program kerja BBS sesuai urutan kerja lapangan -        Membuat rencana / schedule permintaan material besi b.          Mengatur kegiatan operasional BBS -         Mengatur pendatangan besi sesuai kebutuhan lapangan c.           Melaksanakan kegiatan operasional BBS -        Membuat BBS (Bar Bending Schedule) semua tulangan ...

Hubungan Kerja Unsur - Unsur Proyek

     Struktur organisasi proyek adalah skema atau gambaran alur kerjasama yang melibatkan banyak pihak dalam sebuah proyek. Struktur organisasi ini dibuat untuk menjabarkan fungsi tugas dan tanggung jawab dari masing – masing bagian.      Pada proyek Pembangunan Kantor ini ada beberapa unsur atau pihak yang terlibat di dalam proyek tersebut. U nsur- unsur tersebut memiliki hubungan kerja satu sama lain di dalam menjalankan tugas dan kewajibannya masing – masing.         Gambar  Skema hubungan kerja unsur - unsur proyek   Hubungan antara Konsultan Perencana dengan Pemilik Proyek      Ikatan berdasarkan kontrak, konsultan memberikan layanan konsultasi dimana produk yang dihasilkan berupa gambar – gambar rencana dan peraturan serta syarat – syarat, sedangkan pemilik proyek memberikan biaya jasa ...

Metode Kerja Pasangan Dinding Bata Ringan

Siapkan gambar shopdrawing yang telah di approved untuk digunakan sebagai acuan. Siapkan alat kerja dan bahan seperti bata ringan, meteran, sendok semen/roskam, palu karet, waterpass, ember plastik, alat lot, benang, gergaji, dll. Cek / sortir bata ringan agar didapat ukuran yang sama sehingga bilamana dipasang akan mendapat permukaan yang rata. Siapkan tempat kerja dan permukaan yang akan dipasang bata ringan. Pasanglah petunjuk/alat bantu yang cukup untuk kerataan pasangan bata/ dinding (marking). Marking Pasang Profil dengan memakai hollow besi. Profil Hollo Pasang starterbar lantai atas dan bawah sesuai approval, termasuk pasang besi kolom praktis sesuai approval. Dengan ketentuan : Kumpulan Metode Kerja ·             Tidak boleh pasang dinding sebelum starter bar atas dan bawah terpasang. ·             Kedalaman bo...