Teknik Sipil dan Proyek Sipil

Langkah Kerja Urugan Tanah




ALAT 
-          Alat ukur (survey); Theodolit dan Auto Level
-          Excavator
-          Dump truck
-          Dozer
-          Compactor
-          Pompa air
-          Pacul
-          Dan lain-lain

LANGKAH KERJA

-          Persiapan

a.        Meninjau keadaan dan kondisi lapangan.
b.        Memastikan jenis tanah yang akan dipakai untuk urugan, dengan melihat spesifikasi tanah existing.
c.        Memprediksi volume urugan, dengan memperhitungkan luas, volume urugan tidak dapat diprediksi sama dengan 100 % volume di gambar, karena memperhatikan faktor susut setelah tanah dipadatkan. Kebutuhan volume urugan = ± 130 % volume gambar (faktor susut = ± 30 %).
d.        Menentukan kriteria subkontraktor urugan dengan melihat bonafiditas dan referensi yang ada.
e.        Dipastikan sejak awal volume urugan adalah volume pada gambar dan bukan volume ritase dump truck, agar tidak terjadi kesalahpahaman.
f.         Apabila lokasi luas dan volume urugan sangat besar, ada kemungkinan menggunakan 2 buah excavator, dozer dll dengan sistem estafet agar waktu tunggu dump truck tidak terlalu lama.
g.        Perlu dianalisa, apabila tanah urugan didatangkan dari luar lokasi, berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh 1 buah dump truck membawa tanah dari lokasi pengambilan ke lokasi yang akan diurug, sehingga setelah diperoleh data, maka dapat diperhitungkan antara schedule dengan jumlah dozer, dump truck, dan excavator yang dibutuhkan.
h.        Tipe-tipe urugan:
-          Urugan lapangan luas tanpa hambatan. Gerak kerja dari alat berat lebih bebas dan tampak lebih mudah sehingga jumlah armada dump truck dan alat berat sangat menentukan sekali terhadap schedule pelaksanaan.
-          Urugan tepi-tepi struktur atau diantara struktur. Relatif lebih sulit dan durasi pekerjaan lebih lama, terkadang area tepi pemadatan tidak dapat menggunakan alat berat, cukup dengan stamper, baby roller, dll.

-          Turap

a.        Untuk urugan yang besar dan dalam serta berbatasan dengan bangunan lain perlu disiapkan turap untuk dapat menahan tanah disekelilingnya dan mencegah terjadinya kelongsoran seperti Sheet Pile, Continous Pile, H pile dan lain-lain.
b.        Langkah-langkah penjangkaran, secara bertahap mengikuti tahapan urugan seperti Ground Anchor, Soil Nailing dan seterusnya.
c.        Turap dengan tiang tegak dan papan turap untuk urugan tidak beresiko tinggi.
d.        Pembuatan Caping Beam untuk turap-turap tersebut diatas.

-          Urugan (Back Fill)
a.        Membersihkan lokasi yang akan diurug terhadap kayu, semak-semak atau sampah lainnya.
b.        Menyediakan tanah urugan dengan kualitas yang baik.
c.        Membuat batas-batas, patok-patok, menarik benang dari 1 patok ke patok yang lainnya, agar diperoleh permukaan tanah rata-rata sesuai dengan level yang diharapkan.
d.        Lokasi yang akan diurug/ ditinggikan dipersiapkan terlebih dahulu supaya terdapat hubungan yang baik antara tanah dasar dengan tanah urugan nantinya.
e.        Jika diperlukan/ disyaratkan tanah bahan urugan diambil di beberapa tempat sebagai sampel untuk pemeriksaan pemadatan di laboratorium.
f.         Urugan tanah dilakukan lapis demi lapis sesuai spesifikasi (misalnya tiap 30 cm) dan setiap lapis diikuti dengan pemadatan.
g.        Untuk pemadatan menggunakan alat sesuai dengan keperluannya (Stamper, Baby roller atau alat berat pemadatan).
h.        Dilakukan test kepadatan tanah di lapangan sesuai spesifikasi.
i.          Memperhatikan kekuatan penahan tanah disekeliling urugan.

-          Gangguan Air
a.        Mengontrol dan mengendalikan muka air tanah dengan pompa-pompa Submersible atau Dewatering System.
b.        Lokasi/ area untuk galian harus selalu kering.
c.        Melindungi lereng-lereng dan tepi atas penggalian terhadap aliran air.


-          Perbaikan Pekerjaan
a.        Jika terjadi pergerakan tanah atau kelongsoran segera hentikan pekerjaan.
b.        Melakukan pencegahan kelongsoran selanjutnya dengan perbaikan turap yang ada ataupun penambahan turap yang baru.
c.        Jika karena gangguan air, maka air harus segera dikeringkan/ disalurkan.
d.        Memeriksa keadaan Bench Mark, bangunan sekitar, jalan yang ada, agar tidak terganggu.
e.        Jangan membebani tepi galian dengan penumpukan tanah galian maupun material lainnya.

PEMERIKSAAN / PENGETESAN
-          Persiapan
-          Batas Urugan
-          Kemiringan tanah urugan
-          Pemadatan
-          Jenis tanah urugan
-          Elevasi
-          Proteksi (Jenis Sistem)
-           Dewatering

REKAMAN

-          Pemeriksaan Pekerjaan Urugan  Tanah




0 Comments:

Post a Comment

Langkah Kerja Urugan Tanah